Friday, June 26, 2009

Najma juara 1 LOMBA BAYI SEHAT RSIA HERMINA Jatinegara















HOREEE..

Najma juara 1.. anak bunda hebat! hmmm.. alhamdulillah, masuk putaran final se-Indonesia.. doakan Najma yaa..

Wednesday, June 10, 2009

Catatan Kesehatan Najma

09 November 2008
Imunisasi Hepatitis Engerix 1 [suster]


10 November 2008
Imunisasi Polio 1 [suster]
Pulang dari RS.
BB 3,025 kg

12 November 2008
Kontrol buat pertama kali setelah pulang dari RS. [dr. Albert Daniel Solang Sp.A]
BB 3,440 kg

17 November 2008
Tali pusat Najma puput.
Konsultasi [dr. Syukriman Bustami Sp.A]
Mata kiri Najma berair. Penyumbatan saluran air mata. Kata dr. Syukriman siy normal sampai umur 12 bulan.
Catatan : Pijat dari pangkal hidung kearah bawah dan seputar mata buat memperlancar saluran air mata, kalo bisa lakuin sehabis mandi karena kondisi kulit masih lembab dan mudah buat di pijat.
BB/PB 3,660 kg/51 cm

10 Desember 2008
Imunisasi Hepatitis Engerix 2 [dr. Dyah Silviaty Sp.A]
BB/PB 4,750 kg/53 cm

03 Januari 2009
Imunisasi BCG [dr. Dyah Silviaty Sp.A]

Lengan kanan atas.
Catatan : Saran, lebih baik buat anak perempuan suntik imunisasi BCG di wilayah paha aja. biar bekasnya ngga terlalu terlihat. Tapi Najma terlanjur suntik di lengan. Bunda nyesel, maafin bunda ya Najma. Waktu itu bunda nurut aja sama dr. Dyah, padahal setelah dr. Syukriman tau katanya ngga papa disuntik di paha.
BB/PB/LK 5.800 kg/60 cm/38,5 cm


15 Januari 2009
Konsultasi [dr. Syukriman Bustami Sp.A]
Najma muntah 4x dari tanggal 11 Januari 2008. interval muntah lebih dari 24 jam. Ngga bahaya katanya selama Najma ngga dehidrasi dan masih mau minum ASI.
Catatan : Najma mungkin muntah karena perut tertekan pada saat bunda gendong atau ganti popok. Bisa juga karena perubahan cuaca, beberapa hari terakhir memang hujan terus menerus. Tapi cukup buat bunda sedih.
BB 6,100 kg

04 Februari 2009
Imunisasi DPT 1, Hib 1, Polio 2 [dr. Syukriman Bustami Sp.A]

Alhamdulillah Najma ngga panas sama sekali, padahal Najma cuma pakai vaksin DPT yang biasa.
BB 6,400 kg

17 Februari 2009
Konsultasi [dr. Albert Daniel Solang Sp.A]
Najma rewel berjam-jam. Kolik Infantri.
Catatan : Harusnya bunda jangan panik yaa, ciptain suasana yang tenang buat Najma sampai mood Najma balik lagi jadi baik.
BB 6,640 kg

18 Maret 2009
Imunisasi DPT 2, Hib 2, Polio 3 [dr. Syukriman Bustami Sp.A]
Alhamsulillah Najma ngga panas lagi..

BB/PB 7,325 kg/65 cm

29 April 2009
Imunisasi DPT 3, Hib 3, Polio 4 [dr. Syukriman Bustmani Sp.A]
Kali ini Najma panas sampai 38,6 derajat celcius. Sedih, Najma sampe susah nenennya. Nangis terus. Untungnya cuma semalem ya, paginya udah normal lagi. Alhamdulillah.
BB/PB 7,810 kg/ 66 cm

1 Mei 2009
Konsultasi [dr. Syukriman Bustami Sp.A]
Kulit kaki Najma bruntusan, diagnosa dokternya Najma mungkin karena minyak telon dan keringat.
Catatan : Berat badan Najma ternyata turun 0,02 kg selama 2 hari karena panas imunisasi DPT, sedih.
BB 7,790 kg

13 Mei 2009
Imunisasi Hepatitis Engerix 3 [dr. Syukriman Bustami Sp.A]
Catatan : Berat badan Najma mulai susah naik, mungkin karena udah lebih aktif yaa..
BB 7,790 kg

10 Juni 2009
Konsultasi [dr. Syukriman Bustami Sp.A]
Kulit Najma ruam, sekitar punggung dan pundak. Diagnosa, sementara yang memungkinkan penyebab ruam masih minyak telon dan keringat.
BB 8,190 kg

Tuesday, June 9, 2009

Aman dan Nyaman untuk Si Kecil

Kamar mandi adalah salah satu ruangan di dalam rumah yang berpotensi besar mencederai si kecil. Koleksi parfum, sabun-sabun wangi dan lilin-lilin kecil aromaterapi yang dulu biasa memanjakan anda dalam ritual mandi, kini ketika si kecil hadir di tengah keluarga harus rela untuk ’dipensiunkan’ sementara. Atau setidaknya tidak lagi dijadikan penghias kamar mandi.

Tentunya anda tidak ingin si kecil mengalami cedera serius akibat tidak memperhitungkan efek penataan kamar mandi. Terpeleset, terbentur atau bahkan tersengat aliran listrik adalah sederet kecelakaan yang mungkin saja bisa terjadi. Lalu, bagaimanakah kamar mandi yang ramah anak?

LANTAI

Untukkamar mandi basah, pilih keramik lantai khusus untuk kamar mandi, biasanya permukaannya lebih kasar dari keramik lantai biasa. Pilih juga yang ukurannya besar-besar misalnya 50x50, untuk meminimalkan nat lantai. Pada area lembab kamar mandi, nat lantai merupakan tempat yang paling strategis untuk berkembang biaknya bakteri dan jamur. Untuk kamar mandi kering yang biasanya menggunakan marmer, jangan lupa untuk menambahkan karet lantai pada area yang sering dijadikan sebagai pijakan. Biasakan pula untuk selalu mengeringkan lantai yang terkena air setelah pemakaian.

PINTU

Untuk memastikan agar si kecil tidak dapat masuk ke kamar mandi tanpa pengawasan, gunakan pengait atau kunci diatas pintu. Bisa juga membuat pegangan pintu lebih tinggi dan tidak terjangkau anak usia batita. Beri pengaman berupa pengganjal pada pintu untuk menghindari resiko jari si kecil terjepit.

KLOSET

Sebaiknya pilih kloset duduk karena selain lebih aman untuk si kecil juga memudahkan kita untuk mengajarinya toilet training. Pastikan kloset selalu dalam keadaan tertutup setelah pemakaian. Gunakan pengunci kloset supaya mereka tidak bisa membukanya sendiri. Keingintahuan mereka bisa membuat mereka tergelincir yang pada akhirnya membuat kepala mereka terbenam dan menelan air kloset. Apabila menggunakan kloset jongkok, buat penutup berupa lembaran papan yang kokoh sebagai penutup kloset untuk menghindari kaki si kecil terpeleset masuk ke dalam kloset.

BATHTUB

Pilih bathtub dengan permukaan yang sengaja didesign tidak licin dan aman untuk anak-anak. Bila perlu tambahkan lagi karpet antislip didalam bathtub. Pasang juga karet yang agak tebal di tiap sisi-sisi dan pegangan bathtub untuk mengurangi resiko cedera berat apabila si kecil terpeleset. Segera kosongkan bathtub selesai pemakaian untuk menghindari si kecil tenggelam ketika tak sengaja lepas dari pengawasan.

UTILITAS

Jauhkan semua benda beraliran listrik dari sumber air seperti kran wastafel atau bathtub. Bila perlu gunakan stop kontak yang dilindungi ground-fault circuit interrupter (GFCI) perangkat khusus yang mampu mendeteksi apabila ada perubahan arus listrik dan menghentikannya seketika. Pasang pelindung buka-tutup pada stop kontak, dan segera tutuplah apabila telah selesai menggunakan stop kontak tersebut. Untuk pemanas air, stel suhu tidak lebih dari 49˚ c menghindari resiko kulit si kecil terbakar ketika tanpa pengawasan dia membuka sendiri kran air panas. Atau bisa juga menggunakan kran air yang mempunyai sistem safety lock.

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN MANDI

Meski tampak sederhana, tapi peralatan dan perlengkapan mandi bisa jadi sumber masalah besar yang dapat menimpa sikecil. Letakkan sabun, shampo, after shave dan sebagainya ditempat yang aman dan jauh dari jangkauan mereka. Begitu juga dengan tissue, jangan sampai si kecil mudah menjangkaunya dan pada akhirnya tissue tersebut tertelan. Pisau cukur, silet, gunting kuku dan benda tajam lainnya letakkan di tempat tersendiri dan terkunci. Jangan sekali-kali membiarkan pengering rambut atau pencukur otomatis ditinggalkan begitu saja dalam kondisi teraliri listrik meski hanya sebentar.

FURNITURE

Pasang cermin yang memiliki bingkai kokoh, pastikan perekat atau kaitannya kuat menempel ke dinding. Jangan gunakan cermin dengan sudut-sudut yang tidak dilindungi. Untuk kabinet atau lemari, gunakan yang memiliki pengaman dan kunci di bagian pintu dan laci-lacinya.

Jadi, apakah kamar mandi anda sudah layak di sebut kamar mandi ramah anak? Memang, yang paling baik adalah jangan sampai anda lengah terhadap si kecil. Tapi tak ada salahnya, benahilah kamar mandi anda demi si kecil tercinta yang sedang gemar-gemarnya mengeksplorasi segala penjuru rumah.


idea online version please click here

Wednesday, June 3, 2009

Prita Mulyasari vs Omni Internasional

Bundanya Najma turut prihatin sama kejadian yang dialami tante Prita.. mudah2an kejadian kayak gini bikin kita semua belajar.. dan yang terpenting selalu berusaha bersikap kritis terhadap sesuatu.. jangan asal terima, apalagi menyangkut kesehatan diri sendiri.. pasien juga punya hak buat menentukan dan 'menagih' apa yang menjadi haknya. Buat RS Omni Internasional.. sangat disayangkan yaa, RS kan harusnya tujuannya melayani masyarakat.. bukannya malah 'memangkas' hak asasi pasien buat mengeluarkan pendapat.. harusnya Omni lebih bijaksana lagi menyikapi.. dan menjadikan saran dan kritik untuk jadi lebih baik lagi.. Amat sangat disayangkan buat rumah sakit sekelas omni.. kemawahan yang digembor2kan justru berbanding terbalik dengan hati nurani! Berikut ini bundanya Najma sisipin suratnya tante Prita yang menurut bunda surat tersebut justru bisa dijadikan pelajaran buat yang menerima, bukan sebagai ancaman.
Pesen bunda buat Najma.. Najma harus selalu kritis yaa.. jangan ragu buat selalu menyuarakan isi hati selama kamu berpijak dalam kebenaran. Waspada sama segala sesuatunya. Ya Najma..
Jakarta - Jangan sampai kejadian saya ini akan menimpa ke nyawa manusia lainnya. Terutama anak-anak, lansia, dan bayi. Bila anda berobat berhati-hatilah dengan kemewahan rumah sakit (RS) dan title international karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering uji coba pasien, penjualan obat, dan suntikan.

Saya tidak mengatakan semua RS international seperti ini tapi saya mengalami kejadian ini di RS Omni International. Tepatnya tanggal 7 Agustus 2008 jam 20.30 WIB. Saya dengan kondisi panas tinggi dan pusing kepala datang ke RS OMNI Internasional dengan percaya bahwa RS tersebut berstandard International, yang tentunya pasti mempunyai ahli kedokteran dan manajemen yang bagus.

Saya diminta ke UGD dan mulai diperiksa suhu badan saya dan hasilnya 39 derajat. Setelah itu dilakukan pemeriksaan darah dan hasilnya adalah thrombosit saya 27.000 dengan kondisi normalnya adalah 200.000. Saya diinformasikan dan ditangani oleh dr Indah (umum) dan dinyatakan saya wajib rawat inap. dr I melakukan pemeriksaan lab ulang dengan sample darah saya yang sama dan hasilnya dinyatakan masih sama yaitu thrombosit 27.000.

dr I menanyakan dokter specialist mana yang akan saya gunakan. Tapi, saya meminta referensi darinya karena saya sama sekali buta dengan RS ini. Lalu referensi dr I adalah dr H. dr H memeriksa kondisi saya dan saya menanyakan saya sakit apa dan dijelaskan bahwa ini sudah positif demam berdarah.

Mulai malam itu saya diinfus dan diberi suntikan tanpa penjelasan atau izin pasien atau keluarga pasien suntikan tersebut untuk apa. Keesokan pagi, dr H visit saya dan menginformasikan bahwa ada revisi hasil lab semalam. Bukan 27.000 tapi 181.000 (hasil lab bisa dilakukan revisi?). Saya kaget tapi dr H terus memberikan instruksi ke suster perawat supaya diberikan berbagai macam suntikan yang saya tidak tahu dan tanpa izin pasien atau keluarga pasien.

Saya tanya kembali jadi saya sakit apa sebenarnya dan tetap masih sama dengan jawaban semalam bahwa saya kena demam berdarah. Saya sangat khawatir karena di rumah saya memiliki 2 anak yang masih batita. Jadi saya lebih memilih berpikir positif tentang RS dan dokter ini supaya saya cepat sembuh dan saya percaya saya ditangani oleh dokter profesional standard Internatonal.

Mulai Jumat terebut saya diberikan berbagai macam suntikan yang setiap suntik tidak ada keterangan apa pun dari suster perawat, dan setiap saya meminta keterangan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Lebih terkesan suster hanya menjalankan perintah dokter dan pasien harus menerimanya. Satu boks lemari pasien penuh dengan infus dan suntikan disertai banyak ampul.

Tangan kiri saya mulai membengkak. Saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta ketemu dengan dr H. Namun, dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa. Setelah dicek dokter tersebut hanya mengatakan akan menunggu dr H saja.

Esoknya dr H datang sore hari dengan hanya menjelaskan ke suster untuk memberikan obat berupa suntikan lagi. Saya tanyakan ke dokter tersebut saya sakit apa sebenarnya dan dijelaskan saya kena virus udara. Saya tanyakan berarti bukan kena demam berdarah. Tapi, dr H tetap menjelaskan bahwa demam berdarah tetap virus udara. Saya dipasangkan kembali infus sebelah kanan dan kembali diberikan suntikan yang sakit sekali.

Malamnya saya diberikan suntikan 2 ampul sekaligus dan saya terserang sesak napas selama 15 menit dan diberikan oxygen. Dokter jaga datang namun hanya berkata menunggu dr H saja. Jadi malam itu saya masih dalam kondisi infus. Padahal tangan kanan saya pun mengalami pembengkakan seperti tangan kiri saya. Saya minta dengan paksa untuk diberhentikan infusnya dan menolak dilakukan suntikan dan obat-obatan.

Esoknya saya dan keluarga menuntut dr H untuk ketemu dengan kami. Namun, janji selalu diulur-ulur dan baru datang malam hari. Suami dan kakak-kakak saya menuntut penjelasan dr H mengenai sakit saya, suntikan, hasil lab awal yang 27.000 menjadi revisi 181.000 dan serangan sesak napas yang dalam riwayat hidup saya belum pernah terjadi. Kondisi saya makin parah dengan membengkaknya leher kiri dan mata kiri.

dr H tidak memberikan penjelasan dengan memuaskan. Dokter tersebut malah mulai memberikan instruksi ke suster untuk diberikan obat-obatan kembali dan menyuruh tidak digunakan infus kembali. Kami berdebat mengenai kondisi saya dan meminta dr H bertanggung jawab mengenai ini dari hasil lab yang pertama yang seharusnya saya bisa rawat jalan saja. dr H menyalahkan bagian lab dan tidak bisa memberikan keterangan yang memuaskan.

Keesokannya kondisi saya makin parah dengan leher kanan saya juga mulai membengkak dan panas kembali menjadi 39 derajat. Namun, saya tetap tidak mau dirawat di RS ini lagi dan mau pindah ke RS lain. Tapi, saya membutuhkan data medis yang lengkap dan lagi-lagi saya dipermainkan dengan diberikan data medis yang fiktif.

Dalam catatan medis diberikan keterangan bahwa bab (buang air besar) saya lancar padahal itu kesulitan saya semenjak dirawat di RS ini tapi tidak ada follow up-nya sama sekali. Lalu hasil lab yang diberikan adalah hasil thrombosit saya yang 181.000 bukan 27.000.

Saya ngotot untuk diberikan data medis hasil lab 27.000 namun sangat dikagetkan bahwa hasil lab 27.000 tersebut tidak dicetak dan yang tercetak adalah 181.000. Kepala lab saat itu adalah dr M dan setelah saya komplain dan marah-marah dokter tersebut mengatakan bahwa catatan hasil lab 27.000 tersebut ada di Manajemen Omni. Maka saya desak untuk bertemu langsung dengan Manajemen yang memegang hasil lab tersebut.

Saya mengajukan komplain tertulis ke Manajemen Omni dan diterima oleh Og(Customer Service Coordinator) dan saya minta tanda terima. Dalam tanda terima tersebut hanya ditulis saran bukan komplain. Saya benar-benar dipermainkan oleh Manajemen Omni dengan staff Og yang tidak ada service-nya sama sekali ke customer melainkan seperti mencemooh tindakan saya meminta tanda terima pengajuan komplain tertulis.

Dalam kondisi sakit saya dan suami saya ketemu dengan Manajemen. Atas nama Og (Customer Service Coordinator) dan dr G (Customer Service Manager) dan diminta memberikan keterangan kembali mengenai kejadian yang terjadi dengan saya.

Saya benar-benar habis kesabaran dan saya hanya meminta surat pernyataan dari lab RS ini mengenai hasil lab awal saya adalah 27.000 bukan 181.000. Makanya saya diwajibkan masuk ke RS ini padahal dengan kondisi thrombosit 181.000 saya masih bisa rawat jalan.

Tanggapan dr G yang katanya adalah penanggung jawab masalah komplain saya ini tidak profesional sama sekali. Tidak menanggapi komplain dengan baik. Dia mengelak bahwa lab telah memberikan hasil lab 27.000 sesuai dr M informasikan ke saya. Saya minta duduk bareng antara lab, Manajemen, dan dr H. Namun, tidak bisa dilakukan dengan alasan akan dirundingkan ke atas (Manajemen) dan berjanji akan memberikan surat tersebut jam 4 sore.

Setelah itu saya ke RS lain dan masuk ke perawatan dalam kondisi saya dimasukkan dalam ruangan isolasi karena virus saya ini menular. Menurut analisa ini adalah sakitnya anak-anak yaitu sakit gondongan namun sudah parah karena sudah membengkak. Kalau kena orang dewasa laki-laki bisa terjadi impoten dan perempuan ke pankreas dan kista.

Saya lemas mendengarnya dan benar-benar marah dengan RS Omni yang telah membohongi saya dengan analisa sakit demam berdarah dan sudah diberikan suntikan macam-macam dengan dosis tinggi sehingga mengalami sesak napas. Saya tanyakan mengenai suntikan tersebut ke RS yang baru ini dan memang saya tidak kuat dengan suntikan dosis tinggi sehingga terjadi sesak napas.

Suami saya datang kembali ke RS Omni menagih surat hasil lab 27.000 tersebut namun malah dihadapkan ke perundingan yang tidak jelas dan meminta diberikan waktu besok pagi datang langsung ke rumah saya. Keesokan paginya saya tunggu kabar orang rumah sampai jam 12 siang belum ada orang yang datang dari Omni memberikan surat tersebut.

Saya telepon dr G sebagai penanggung jawab kompain dan diberikan keterangan bahwa kurirnya baru mau jalan ke rumah saya. Namun, sampai jam 4 sore saya tunggu dan ternyata belum ada juga yang datang ke rumah saya. Kembali saya telepon dr G dan dia mengatakan bahwa sudah dikirim dan ada tanda terima atas nama Rukiah.

Ini benar-benar kebohongan RS yang keterlaluan sekali. Di rumah saya tidak ada nama Rukiah. Saya minta disebutkan alamat jelas saya dan mencari datanya sulit sekali dan membutuhkan waktu yang lama. LOgkanya dalam tanda terima tentunya ada alamat jelas surat tertujunya ke mana kan? Makanya saya sebut Manajemen Omni pembohon besar semua. Hati-hati dengan permainan mereka yang mempermainkan nyawa orang.

Terutama dr G dan Og, tidak ada sopan santun dan etika mengenai pelayanan customer, tidak sesuai dengan standard international yang RS ini cantum.

Saya bilang ke dr G, akan datang ke Omni untuk mengambil surat tersebut dan ketika suami saya datang ke Omni hanya dititipkan ke resepsionis saja dan pas dibaca isi suratnya sungguh membuat sakit hati kami.

Pihak manajemen hanya menyebutkan mohon maaf atas ketidaknyamanan kami dan tidak disebutkan mengenai kesalahan lab awal yang menyebutkan 27.000 dan dilakukan revisi 181.000 dan diberikan suntikan yang mengakibatkan kondisi kesehatan makin memburuk dari sebelum masuk ke RS Omni.

Kenapa saya dan suami saya ngotot dengan surat tersebut? Karena saya ingin tahu bahwa sebenarnya hasil lab 27.000 itu benar ada atau fiktif saja supaya RS Omni mendapatkan pasien rawat inap.

Dan setelah beberapa kali kami ditipu dengan janji maka sebenarnya adalah hasil lab saya 27.000 adalah fiktif dan yang sebenarnya saya tidak perlu rawat inap dan tidak perlu ada suntikan dan sesak napas dan kesehatan saya tidak makin parah karena bisa langsung tertangani dengan baik.

Saya dirugikan secara kesehatan. Mungkin dikarenakan biaya RS ini dengan asuransi makanya RS ini seenaknya mengambil limit asuransi saya semaksimal mungkin. Tapi, RS ini tidak memperdulikan efek dari keserakahan ini.

Sdr Og menyarankan saya bertemu dengan direktur operasional RS Omni (dr B). Namun, saya dan suami saya sudah terlalu lelah mengikuti permainan kebohongan mereka dengan kondisi saya masih sakit dan dirawat di RS lain.

Syukur Alhamdulilah saya mulai membaik namun ada kondisi mata saya yang selaput atasnya robek dan terkena virus sehingga penglihatan saya tidak jelas dan apabila terkena sinar saya tidak tahan dan ini membutuhkan waktu yang cukup untuk menyembuhkan.

Setiap kehidupan manusia pasti ada jalan hidup dan nasibnya masing-masing. Benar. Tapi, apabila nyawa manusia dipermainkan oleh sebuah RS yang dipercaya untuk menyembuhkan malah mempermainkan sungguh mengecewakan.

Semoga Allah memberikan hati nurani ke Manajemen dan dokter RS Omni supaya diingatkan kembali bahwa mereka juga punya keluarga, anak, orang tua yang tentunya suatu saat juga sakit dan membutuhkan medis. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti yang saya alami di RS Omni ini.

Saya sangat mengharapkan mudah-mudahan salah satu pembaca adalah karyawan atau dokter atau Manajemen RS Omni. Tolong sampaikan ke dr G, dr H, dr M, dan Og bahwa jangan sampai pekerjaan mulia kalian sia-sia hanya demi perusahaan Anda. Saya informasikan juga dr H praktek di RSCM juga. Saya tidak mengatakan RSCM buruk tapi lebih hati-hati dengan perawatan medis dari dokter ini.

Salam,
Prita Mulyasari
Alam Sutera
prita.mulyasari@yahoo.com
081513100600
Ada juga niy, sejumlah gerakan untuk mendukung Prita Mulyasari :
Gerakan "Say No To RS Omni Tangerang" di Facebook

Monday, May 25, 2009

Najma di MOM & KIDDIE

KEWL!! anak bunda nongol di tabloid MOM & KIDDIE tanggal 25 Mei.. kikikikikkii.. Hebat! Hampir setengah halaman gede foto Najma doang..

Iseng banget niy ayah sama bundanya.. ngirim fotonya Najma ke MOM & KIDDIE! Ternyata mereka jatuh cinta sama lesung pipi Najma..

Uhhh.. cantik banget malaikat bunda! Bangganya..

Saturday, March 21, 2009

Aliyya Najma Putri, anakku..

9 bulan aku menunggu di dalam hutan yang kelabu
Sambil sesekali berbisik diperut ibumu ketika bisa bertemu
Kamu tau aku selalu merindu
Setiap detik terasa begitu lama berlalu

Seperti apakah rupamu
Hidungmu.. bibirmu.. matamu..
Tapi aku tau
Kamu pasti secantik ibumu

Anakku kamu tau..
Aku jauh bukan berarti aku tak mau tau
Demi masa depan kamu
Aku mencari segenggam emas yang dapat ditukar dengan tahu

Setiap hari berlalu kulewati dengan mendendangkan sebuah lagu
Berharap disini ada kamu dan ibumu
Semua gejolak diri terasa begitu menggebu
Tapi sebentar lagi semua bukan khayalan semu

KONTRAKSI! Tapi ternyata palsu..
Kata ibumu..
Aku tak mau tau
Karena aku begitu merindu

7 November 2008 dini hari yang bisu
Dengan penuh cinta yang begitu pilu
Diantara jeritan dan genggaman kuat ibumu
Dan untaian doaku yang bertalu-talu

Aliyya Najma Putri anakku
Kamu lahir dengan begitu indah dan mengharu biru
Semoga kamu terus bersinar setinggi bintang dilangit malamku
Seperti doaku dan ibumu yang terselip dalam namamu seumur hidupmu

"Mohammad Reza Rizki Batubara - Ayahnya Najma.. [yang paling ndut dan
ganteng]"

Friday, February 20, 2009

Sunday, February 8, 2009

Friday, February 6, 2009

Saturday, January 24, 2009

Saturday, January 17, 2009

Monday, January 12, 2009

Friday, January 9, 2009